Laman

Selasa, 27 Agustus 2013



Nah... Ini dia

KETERLALUAN sungguh Ny, Watik, 30, ini. Suami kerja jadi sopir bis malam Wonosari - Jakarta, dia di rumah menerima "dongkrak" oknum PNS kecamatan Karangmojo. Dan beberapa hari lalu, di kala istri sopir itu bercinta, anak-anak menderita karena menyaksikan betapa buruk kelakuan ibunya.


Pada bak-bak truk bagian belakang, sering ditemukan tulisan menggelitik "sopir bercinta kenek menderita". Itu ternyata sudah kuno. Sebab Ny. Watik warga Desa Jeruk Kecamatan Wonosari, kabupaten Gunung Kidul (DIY), telah berani mengadakan perubahan "paradigma" tersebut. Kenapa harus sopir, istri sopir juga bisa kok bercinta dengan lelaki siapa saja, di mana saja dan kalau perlu sambil minum Coca Cola.

Dalam usia kepala tiga, Watik masih sangat begitu enerjik, sehingga selalu mendambakan siraman cinta kasih seorang suami. Sayangnya, Darto, 35, suaminya berprofesi sebagai sopir bis malam Maju Lancar, sehingga tidak bisa setiap hari ada dirumah. Kalau pun di rumah, lantaran sudah capek dan ngantuk Darto tak bisa memberikan nafkah batin yang dituntut istrinya secara normal. Kalaupun memberi, juga gelem ora-ora alias sekedar formalitas saja.

Sudah barang tentu Watik menjadi kesepian di tempat ramai. Dalam kondisi seperti itu, rupanya tingkah lakunya terdeteksi oleh Rahadi, 50, pergawai kantor Kecamatan Karangmojo. Meski istri sopir ini tidak sampai nglabrak-nglabruk macam ayam memeti, tapi lelaki ini memastikan bahwa Watik merupakan wanita jablai alias jarang dibelai. "Untuk hal hal seperti ini, saya siap menolongnya," begitu Rahadi bertekad.
Dia mulai mengadakan lobi-lobi politik. Meski usia jauh lebih tua dari suami, tapi karena PNS yang selalu kerja dibelakang meja, baunya tentu saja selalu wangi. Beda dengan Darto yang sopir bis malam, pulang kerja bau olie Mesran atau minyak rem. Karenanya dengan cepat Watik bisa menerima aspirasi urusan bawah oknum PNS ini, sehingga dengan cepatnya dia bertekuk lutut dan berbuka paha.

Perselingkuhan istri sopir bis Maju Lancar ini demikian maju dan lancar sekali, sebab Watik memang selalu memberikan informasi kapan suami bawa bis ke Jakarta dan kapan masuk garasi di Wonosari. Nah, di kala suami nyetir bis malam tersebut, dia di rumah dijadikan "simulator" non Djoko Susilo oleh Rahadi. Dan ternyata oknum PNS ini lincah sekali bawa "kendaraan", di tikungan tajam Irung Petruk (kini sudah tidak ada - Red) pun dia sangat lincah pegang kemudi, sehingga Ny. Watik tinggal merem melek dibuatnya.

Tapi sial beberapa hari lalu. Saat Watik sedang bercinta dengan Rahadi, salah satu anak Watik yang berusia 10 tahun memergoki bagaimana ibunya dipotha-potha (digumuli) oleh orang asing di kamarnya. Dia mengadu kepada tetangga, dan pasangan mesum itu digrebeknya. Darto siang harinya yang baru pulang bawa bis, segera melapor ke Polres Wonosari, minta Rahadi dipecat sebagai PNS. "Rumah tanggaku hancur, dia harus juga hancur," kata Darto sengit.

Kata Darto, sebetulnya ini peristiwa yang kedua kalinya. Beberapa bulan lalu pernah terjadi skandal itu, tapi Watik sudah menyatakan tobat, asal tidak cerai. Eh ternyata, baru beberapa bulan berlalu, sudah kumat dan diulangin lagi.

Namanya tobat tomat, sudah tobat tapi kumat (OC/Gunarso TS)
Dikutip dari pos kota, Selasa, 27 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar