1. Mitos : Bus tuh Kalau dijalan musuhnya/saingan truk tangki atau gandengan
Fakta :
Sudah merupakan kesepakatan tak tertulis di jalanan bahwa para sopir
truk, tanki, trailler dan semua jenis kendaraan angkutan barang
memberikan prioritas kepada bus, dengan pertimbangan bahwa yang diangkut bus
itu manusia. Se ugal-ugalannya bis malem pasti dikasih jalan.
Yang menjadi musuh atau tepatnya kendala sopir bus adalah sepeda, sepeda
motor, becak yang hanya dua yang tahu kemana arah beloknya (si pengendara
dan Allah) dan yang terakhir mobil pribadi yang gak pengalaman keluar kota
(terutama nopol B yang nggak ngerti sopan santun (KAGAK SEMUA SIH.....) jalur
luar kota, egoisnya gede, penginnya di depan, nggak mau disalip).
2. Mitos: Bus malam jalannya ngebut, suka nyerobot jalur, nggak mau ngalah
Fakta:
a. Ngebut
Speedometer bus 0 sampai 120km dan saya yakin dengan kondisi jalan dan
keadaan nggak akan tercapai maximum speed 120km. Bus Scania yg saya
tahu ada "buzzer" yang menyala kalau dia over 100km/jam dan di speedometer
ada tulisan warning "DO NOT EXCEED 110km/jam" (kalau saya nggak salah).
Bus secara fisik bongsor dan kalau si bongsor berjalan 80km/jam akan
terlihat cepat dan angin yang dibelah dan menerpa anda akan menambah
efek ngebut itu.
Memang ada bus yg larinya bisa kenceng (sopirnya berani) seperti bus
scania (9000 atau 11000 cc) di jalur pantura yang jelek dengan suspensi air
bellow suspension (suspensi udara kata slogan Hino) yang meredam dengan baik
guncangan akan sangat contras dengan bus Hino, Mercy lama atau yg OH 1525 yang
berperdam kejut per daun akan menghemat kecepatan untuk kenyamanan.
Yg ngebut justru mobil2 pribadi dan bus bumel yg ngejar setoran
b. Suka Nyerobot Jalur dan nggak mau kalah
Sebagai kendaraan niaga yg menyediakan jasa angkutan diperlukan
kriteria "WAKTU" untuk menjadikan ia laku, orang banyak memakai
jasanya. Untuk mencapai jarak tempuh X km berangkat jam Y dan harus
tiba jam Z sang sopir bermatematika sbb (jangan dikira cuman pakai gas
pol doang) :
Minimum average speed= X km/Y jam
Jadi perkiraan tiba di tempat tujuan Z = Waktu tempuh @minimum speed +
makan di restoran + faktor macet + Ngisi solar (and kencing) + bertempur
dengan rasa kantuk
Untuk mencapai pada jam "Z" harus menyiasati truk yang jalan lambat,
lalu lintas yang padat, becak, sepeda, pasar tumpah dsb maka kadang pak
sopir cari "jalur alternatif" seperti ngeblong (ngambil jalur
berlawanan, pakai bahu jalan tol), seperti nggak mau disalip
Kalau anda menjadi pengguna jalan bermobil pribadi jangan khawatir
untuk menyikapi bus malam ini.... inilah triknya :
- Kalau jalur anda diambil dari arah berlawan: kurangi kecepatan,
minggir kekiri, cukup pasang lampu sein kanan (sinyal bahwa anda minta
jalan) dan kasih lampu jauh(di-dim) sekali saja(sinyal peringatan
"äwas")... jangan dipantheng... anda akan dihormati dan dikasih jalan.
Tapi kalau lampu jauh di pantheng..!!! Jangan harap dikasih jalan. Try it and believe it
- Anda mau nyalip bis... kasih lampu dim sekali.. sebelum nyalip dan
kalau tiba2 pas nyalip ada kendaraan berlawanan cukup dekat DARI arah
depan cukup bel pendek sekali dan dim sekali ..... Insyallah anda akan
dikasih jalan.
3. Mitos: Bus malam ugal-ugalan nggak tahu aturan.
Fakta :
Bus kalau mau belok, mau nyalip, pindah jalur pasti kasih sein kemana
arah dia mau pergi, justru yang ugal-ugalan itu mobil pribadi pindah
jalur seenaknya, nyerobot kaya dia pemegang saham Jasamarga...apalagi
teman2 yang plat B tuh ...yang merasa terbebas kemacetan jakarta
.......ndeso......jalur busway aja dimasukin..... wekss
Perhatikan kalau bis yg anda tumpangi menguntit bus malam yang lain maka
bus di depan anda akan selalu memberi tanda bahkan membimbing bus anda
kalau dia nyalip kendaraan lain bus anda boleh nyalip enggak, ngasih
tahu di depan ada becak hati2...
Oleh : Bravo3
Fakta :
Sudah merupakan kesepakatan tak tertulis di jalanan bahwa para sopir
truk, tanki, trailler dan semua jenis kendaraan angkutan barang
memberikan prioritas kepada bus, dengan pertimbangan bahwa yang diangkut bus
itu manusia. Se ugal-ugalannya bis malem pasti dikasih jalan.
Yang menjadi musuh atau tepatnya kendala sopir bus adalah sepeda, sepeda
motor, becak yang hanya dua yang tahu kemana arah beloknya (si pengendara
dan Allah) dan yang terakhir mobil pribadi yang gak pengalaman keluar kota
(terutama nopol B yang nggak ngerti sopan santun (KAGAK SEMUA SIH.....) jalur
luar kota, egoisnya gede, penginnya di depan, nggak mau disalip).
2. Mitos: Bus malam jalannya ngebut, suka nyerobot jalur, nggak mau ngalah
Fakta:
a. Ngebut
Speedometer bus 0 sampai 120km dan saya yakin dengan kondisi jalan dan
keadaan nggak akan tercapai maximum speed 120km. Bus Scania yg saya
tahu ada "buzzer" yang menyala kalau dia over 100km/jam dan di speedometer
ada tulisan warning "DO NOT EXCEED 110km/jam" (kalau saya nggak salah).
Bus secara fisik bongsor dan kalau si bongsor berjalan 80km/jam akan
terlihat cepat dan angin yang dibelah dan menerpa anda akan menambah
efek ngebut itu.
Memang ada bus yg larinya bisa kenceng (sopirnya berani) seperti bus
scania (9000 atau 11000 cc) di jalur pantura yang jelek dengan suspensi air
bellow suspension (suspensi udara kata slogan Hino) yang meredam dengan baik
guncangan akan sangat contras dengan bus Hino, Mercy lama atau yg OH 1525 yang
berperdam kejut per daun akan menghemat kecepatan untuk kenyamanan.
Yg ngebut justru mobil2 pribadi dan bus bumel yg ngejar setoran
b. Suka Nyerobot Jalur dan nggak mau kalah
Sebagai kendaraan niaga yg menyediakan jasa angkutan diperlukan
kriteria "WAKTU" untuk menjadikan ia laku, orang banyak memakai
jasanya. Untuk mencapai jarak tempuh X km berangkat jam Y dan harus
tiba jam Z sang sopir bermatematika sbb (jangan dikira cuman pakai gas
pol doang) :
Minimum average speed= X km/Y jam
Jadi perkiraan tiba di tempat tujuan Z = Waktu tempuh @minimum speed +
makan di restoran + faktor macet + Ngisi solar (and kencing) + bertempur
dengan rasa kantuk
Untuk mencapai pada jam "Z" harus menyiasati truk yang jalan lambat,
lalu lintas yang padat, becak, sepeda, pasar tumpah dsb maka kadang pak
sopir cari "jalur alternatif" seperti ngeblong (ngambil jalur
berlawanan, pakai bahu jalan tol), seperti nggak mau disalip
Kalau anda menjadi pengguna jalan bermobil pribadi jangan khawatir
untuk menyikapi bus malam ini.... inilah triknya :
- Kalau jalur anda diambil dari arah berlawan: kurangi kecepatan,
minggir kekiri, cukup pasang lampu sein kanan (sinyal bahwa anda minta
jalan) dan kasih lampu jauh(di-dim) sekali saja(sinyal peringatan
"äwas")... jangan dipantheng... anda akan dihormati dan dikasih jalan.
Tapi kalau lampu jauh di pantheng..!!! Jangan harap dikasih jalan. Try it and believe it
- Anda mau nyalip bis... kasih lampu dim sekali.. sebelum nyalip dan
kalau tiba2 pas nyalip ada kendaraan berlawanan cukup dekat DARI arah
depan cukup bel pendek sekali dan dim sekali ..... Insyallah anda akan
dikasih jalan.
3. Mitos: Bus malam ugal-ugalan nggak tahu aturan.
Fakta :
Bus kalau mau belok, mau nyalip, pindah jalur pasti kasih sein kemana
arah dia mau pergi, justru yang ugal-ugalan itu mobil pribadi pindah
jalur seenaknya, nyerobot kaya dia pemegang saham Jasamarga...apalagi
teman2 yang plat B tuh ...yang merasa terbebas kemacetan jakarta
.......ndeso......jalur busway aja dimasukin..... wekss
Perhatikan kalau bis yg anda tumpangi menguntit bus malam yang lain maka
bus di depan anda akan selalu memberi tanda bahkan membimbing bus anda
kalau dia nyalip kendaraan lain bus anda boleh nyalip enggak, ngasih
tahu di depan ada becak hati2...
Oleh : Bravo3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar